Rabu, 18 Januari 2012

Teori Fisika Hawking, Mengungkap Perjalanan Isra Rasulullah SAW

teori Fisika Hawking, Mengungkap Perjalanan Isra Rasulullah SAW - Salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW adalah diperjalankannya beliau oleh Allah SWT melalui peristiwa Isra’ Mi’raj. Banyak yang coba mengungkapkan peristiwa tersebut secara ilmiah, salah satunya melalui Teori Fisika paling mutahir, yang dikemukakan oleh Dr. Stephen Hawking.

http://3.bp.blogspot.com/_zjjbdPgG57I/S9XO8HxjLRI/AAAAAAAAALI/qO1gumzcwsQ/s1600/stephen-hawking.jpg
Stephen Hawking
Teori Lubang Cacing

Raksasa di dunia ilmu fisika yang pertama adalah Isaac Newton (1642-1727) dengan bukunya : Philosophia Naturalis Principia Mathematica, menerangkan tentang konsep Gaya dalam Hukum Gravitasi dan Hukum Gerak.

Kemudian dilanjutkan oleh Albert Einstein (1879-1955) dengan Teori Relativitasnya yang terbagi atas Relativitas Khusus (1905) dan Relativitas Umum (1907).

Dan yang terakhir adalah Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS (lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942), beliau dikenal sebagai ahli fisika teoritis.

Dr. Stephen Hawking dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama sekali karena teori-teorinya mengenai tiori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan tulisan-tulisan topnya di mana ia membicarakan teori-teori dan kosmologinya secara umum.

Tulisan-tulisannya ini termasuk novel ilmiah ringan A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut, suatu periode terpanjang dalam sejarah.

Berdasarkan teori Roger Penrose :

“Bintang yang telah kehabisan bahan bakarnya akan runtuh akibat gravitasinya sendiri dan menjadi sebuah titik kecil dengan rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga, sehingga menjadi sebuah singularitas di pusat lubang hitam (black hole).“

Dengan cara membalik prosesnya, maka diperoleh teori berikut :


Lebih dari 15 milyar tahun yang lalu, penciptaan alam semesta dimulai dari sebuah singularitas dengan rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga, meledak dan mengembang. Peristiwa ini disebut Dentuman Besar (Big Bang), dan sampai sekarang alam semesta ini masih terus mengembang hingga mencapai radius maksimum sebelum akhirnya mengalami Keruntuhan Besar (kiamat) menuju singularitas yang kacau dan tak teratur.

Dalam kondisi singularitas awal jagat raya, Teori Relativitas, karena rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga akan menghasilkan besaran yang tidak dapat diramalkan.

Menurut Hawking bila kita tidak bisa menggunakan teori relativitas pada awal penciptaan “jagat raya”, padahal tahap-tahap pengembangan jagat raya dimulai dari situ, maka teori relativitas itu juga tidak bisa dipakai pada semua tahapnya.

Di sini kita harus menggunakan mekanika kuantum. Penggunaan mekanika kuantum pada alam semesta akan menghasilkan alam semesta “tanpa pangkal ujung” karena adanya waktu maya dan ruang kuantum.

Pada kondisi waktu nyata (waktu manusia) waktu hanya bisa berjalan maju dengan laju tetap, menuju nanti, besok, seminggu, sebulan, setahun lagi dan seterusnya, tidak bisa melompat ke masa lalu atau masa depan.

Menurut Hawking, pada kondisi waktu maya (waktu Tuhan) melalui “lubang cacing” kita bisa pergi ke waktu manapun dalam riwayat bumi, bisa pergi ke masa lalu dan ke masa depan.

http://namakugusti.files.wordpress.com/2011/01/godellubangcacing.jpg
Ilustrasi Lubang Cacing
Hal ini bermakna, masa depan dan kiamat (dalam waktu maya) menurut Hawking “telah ada dan sudah selesai” sejak diciptakannya alam semesta. Selain itu melalui “lubang cacing” kita bisa pergi ke manapun di seluruh alam semesta dengan seketika.

Jadi dalam pandangan Hawking takdir itu tidak bisa diubah, sudah jadi sejak diciptakannya.


Dalam bahasa ilmu kalam :
“Tinta takdir yang jumlahnya lebih banyak daripada seluruh air yang ada di tujuh samudera di bumi telah habis dituliskan di Lauhul Mahfudz pada awal penciptaan, tidak tersisa lagi (tinta) untuk menuliskan perubahannya barang setetes.”

Menurut Dr. H.M. Nasim Fauzi, sesuai dengan teori Stephen Hawking, manusia dengan waktu nyatanya tidak bisa menjangkau masa depan (dan masa silam).

Tetapi bila manusia dengan kekuasaan Allah, bisa memasuki waktu maya (waktu Allah) maka manusia melalui “lubang cacing” bisa pergi ke masa depan yaitu masa kiamat dan sesudahnya, bisa melihat masa kebangkitan, neraka dan shiroth serta bisa melihat surga kemudian kembali ke masa kini, seperti yang terjadi pada Nabi Muhammad SAW, sewaktu menjalani Isra’ dan Mi’raj.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8yetfXKEleKtgHg2HMYJ-MSvaHZY_HCgOEMTlRWJsuvGQU4yFAYtlH5htI_0j8HmNylRDOgW7ihHKBLxKFLdvA5kUY4u0QLEvA4BqAYpD3xUNJWBa24GSt8bI7FaqqEQevsZaGNrkl1yc/s1600/isra_miraj1.jpg
Dari sinilah Rasulullah SAW diperjalankan oleh Allah SWT ke langit.

Sebagaimana firman Allah :
Dan Sesungguhnya Muhammad Telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidrotil Muntaha. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal . . .
(QS. An Najm / 53:13-15)

Nampaknya dalam mengungkap Perjalanan Isra, Teori Hawking dengan “Lubang Cacing”-nya, sama logisnya dengan Teori Menerobos Garis Tengah Jagat Raya namun meskipun begitu, teori Hawking, tidak semuanya bisa kita terima dengan mentah-mentah.

Seandainya benar, Rasulullah diperjalankan Allah melalui “lubang cacing” semesta, seperti yang diutarakan oleh Dr. H.M. Nasim Fauzi, harus diingat bahwa perjalanan tersebut adalah perjalanan lintas alam, yakni menuju ke tempat yang kelak dipersiapkan bagi umat manusia, di masa mendatang (surga).

Rasulullah dari masa ketika itu (saat pergi), berangkat menuju surga, dan pada akhirnya kembali ke masa ketika itu (saat pulang).

Dan dengan mengambil teladan peristiwa Isra, kita bisa ambil kesimpulan :
1. Manusia dengan kekuasaan Allah, dapat melakukan perjalanan lintas alam, untuk kemudian kembali kepada waktu normal.

2. Manusia yang melakukan perjalanan ke masa depan, namun masih pada ruang dimensi alam yang sama, tidak akan kembali kepada masa silam (mungkin sebagaimana terjadi pada Para Pemuda Kahfi).

3. Manusia sekarang, ada kemungkinan dikunjungi makhluk masa silam, tetapi mustahil bisa dikunjungi oleh makhluk masa depan. Hal ini semakin mempertegas, semua kejadian di masa depan, hanya dipengaruhi oleh kejadian di masa sebelumnya.

WaLLahu a’lamu bisshawab…

Penemuan terbaru

Temuan ini bukan hanya penting bagi kemajuan ranah antariksa, namun juga berpengaruh besar bagi peradaban umat manusia pada masa mendatang. Berikut temuan bidang antariksa sepanjang 2010


1. PLANET KEMBARAN BUMI
Berita yang telah lama dinanti itu hadir pada September. Sebuah planet yang mirip Bumi diduga ada di angkasa. Ia bukan lagi sekadar ilusi atau mimpi. Hampir semuanya identik, bahkan ukurannya seperti Bumi. Sang planet diberi nama Gliese 581g.
Temuan itu diungkap oleh para astronom dari Universitas California Santa Cruz. Steven Vogt, salah satu anggota tim, menyatakan, terdapat kondisi yang menunjang bagi adanya air di sana. Karenanya Vogt yakin manusia bisa hidup dan menetap. Tapi, beberapa astronom lain mengingatkan bahwa temuan ini masih terlalu dini.

2. SAMPEL DEBU ASTEROID
Wahana antariksa Jepang, Hayabusha, membawa pulang kado spesial bagi sains dunia. Penjelajahannya sukses membawa sampel debu asteroid yang diambil dari sumbernya langsung.
Debu berasal dari permukaan asteroid Itokawa yang berjarak 2 miliar km dari Bumi. Hayabusah yang berarti elang, menempuh perjalanan selama 7 tahun untuk sampai ke asteroid itu.
Pengambilan sampel dilakukan langsung oleh wahana antariksa itu. Bukan perkara mudah mendarat di Itokawa. Sebab baru pada percobaan kedua misi berhasil dituntaskan.
Hayabusha tiba kembali ke Bumi pada 13 Juni lalu. Ia setidaknya membawa sebanyak 1.500 butiran debu asteroid yang sangat penting bagi bidang sains dan pengetahuan.

3. HIDUP DENGAN ARSENIK
Gara-gara Badan Pengembangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) berencana menggelar konferensi ilmiah bertajuk “Diskusi tentang Temuan Astrobiologi untuk Mengungkap Kehidupan di Luar Bumi”, spekulasi pun merebak.
Sebagian pemerhati sains dan wartawan menduga peneliti NASA telah melacak makhluk angkasa yang berada di salah satu bulan Saturnus, Titan, yang mampu hidup pada kondisi lingkungan penuh gas beracun.
Pada kenyataannya tidak seheboh yang dikira. Peneliti mengklaim hanya menemukan mikroba di Bumi yang memakan arsenik. Makhluk itu kemudian disebut GFAJ-1.
Ia bisa mentransformasikan racun ke dalam DNA-nya. Perilakunya ini membuktikan bahwa makhluk hidup bisa bertahan dalam kondisi apa pun dari yang sebelumnya dibayangkan.
Lebih jauh, temuan itu membuka peluang bagi upaya pencarian tanda-tanda kehidupan di luar angkasa. Keraguan mengemuka dari peneliti lain terkait kebenaran makhluk yang bisa hidup dari arsenik. Pembuktiannya patut dinanti, seperti pula klaim adanya kehidupan di meteorit Martian ALH 84001.

4. MATAHARI ‘BANGUN DARI TIDURNYA’
Para ilmuwan menjuluki fenomena itu sebagai tsunami Matahari. Sekitar Agustus lalu, Matahari mengalami aktivitas luar biasa. Terjadi serangkaian ledakan besar di permukaan bintang yang terdekat dengan Bumi itu.

Energi ledakan melintasi angkasa sepanjang 93 juta mil. Ledakan tersebut menghasilkan aurora di langit. Ini merupakan siklus yang akan berakhir 11 tahun lamanya, ditandai dengan naik turunnya tingkat gelombang elektromagnetik, semburan api, dan cahaya.
Ada kekhawatiran, dampak ledakan bisa merusak satelit komunikasi yang mengorbit Bumi. Tidak diragukan, Matahari berada pada periode teraktif. Ia seolah bangun dari tidurnya.

 5. MATERI GELAP TERIDENTIFIKASI
Bertahun-tahun materi gelap menjadi misteri. Padahal, unsur itu melingkupi 80% materi jagat raya. Namanya disematkan karena sangat sulit dilihat oleh instrumen luar angkasa.

Akan tetapi, para ahli astro fisika membuat terobosan besar. Mereka berhasil mengidentifikasi tanda-tanda materi gelap ini. Dari situ ada harapan untuk menyingkap segala hal tentangnya. Salah satu temuan menyangkut partikel materi gelap. Partikelnya berciri antipartikel. Ia akan menghancurkan apa pun yang berada di dekatnya.
Para peneliti menduga, tanda dari partikel materi gelap yakni adanya sinar gamma penghancur. Teleskop antariksa Fermi pernah mendeteksi gelombang sinar gamma dari pusat galaksi yang lebih terang dari perkiraan semula.
Ada kemungkinan kejadian berasal dari partikel materi gelap yang sedang bereaksi antipartikel. Berdasar data aktivitas radiasi ini, materi gelap terdiri dari partikel yang disebut WIMP (weakly interacting massive particles). Partikel itu memiliki massa sembilan kali lebih besar dari proton.
Peneliti juga menduga adanya semacam cross section yang menjelaskan kerapatan kaitan artikel. Temuan itu merupakan langkah besar dalam upaya menyingkap selubung misteri materi gelap.

6. PERTEMUAN DENGAN KOMET HARTLEY
Tidak ada yang menyangka wahana antariksa Deep Impact sanggup menyambangi dua komet sekaligus. Setelah menempuh jarak ekstra hingga 4,6 juta kilomete, Deep Impact akhirnya mencapai target berikutnya, Komet Hartley 2.
Sebelum itu, tepatnya pada 2005, Deep Impact telah sampai ke Komet Tempel 1. Ia meluncurkan alat peneliti ke permukaan planet untuk mempelajari komposisi komet tersebut.
Namun, para ilmuwan menemukan bahwa Deep Impact masih memiliki tenaga cadangan untuk melakukan penjelajahan lagi. Misi ke Hartley 2 menghasilkan temuan bahwa komet berbentuk kacang itu masih sangat aktif. Ia menyenburkan gas pendorong sianida yang berasal dari karbon dioksida.

7. KETETAPAN YANG TIDAK TETAP
Di alam selalu ada ketetapan. Teori itu diyakini selama berpuluh-puluh tahun. Misalnya, kekuatan elektromagnetik yang kerap disebut struktur konstan atau alpha. Unsur tersebut selalu tetap di mana pun. Namun, observasi di galaksi terdekat menunjukkan bahwa alpha bisa berbeda-beda. Perbedaan bergantung pada galaksi mana ia berada. Ini artinya, kecepatan cahaya atau kekuatan elektron memiliki aneka variabel sesuai lokasi masing-masing.
Penelitian dilakukan di dua tempat, yakni melalui Keck di Hawaii dan teleskop besar di Cile. Keduanya melingkupi pengamatan di langit selatan dan utara. Dari situ diketahui, unsur alpha punya perbedaan di angkasa. Di langit utara, struktur tetap ternyata bisa mengecil seiring bertambahnya jarak. Sedangkan, kebalikannya terdapat di langit selatan

Kamis, 12 Januari 2012

jamur depan rumah.. hehehehee






PANCASILA DASAR FILSAFAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA


TINJAUAN
PANCASILA
DASAR FILSAFAT
NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
            (Dalam rangkaian cita-cita dan sejarah perjuangan kemerdekaan)









                                                                                                            Oleh :
                                                                                                Drs. ISMAUN
                                                                                    Dosen dalam ilmu sejarah
                                                                                    Dan Pancasila-UUD RI 1945





AGUSTIAR

PENERBIT : “CARYA REMADJA” BANDUNG
PENDAHULUAN
           
                                                Motto : “ historia vitae magistra”
                                                                        (sejarah ialah guru kehidupan)

Berpangkal tolak dari makna motto tersebut di atas maka sebgai warga Negara Indonesia dan aktivitas akademika kami memberanikan diri mencoba untuk menganlisa dan membahas pancasila sebagai dasar filsafat Negara kita dalam perjalanan sejarahnya. Terutama dar pandanngan akademis.
Apakah dasar – dasar atau alas an – alas an kita perlu mempelajari pancasila? Apa hubungna kita dengna pancasila?  Karena setiap ilmu pengetahuan yang kita pelajari dan di ajarkan tentu harus mempunyai cukup dasar – dasar dan alasan – alasannya.
Pancasila kita pelajari dan di ajarkan, trutama kepada pelajar. Siswa dan mahasiswa di seluruh lembaga pendidikan dengan suatu tujuan tertentu yang baik. Dasar- dasar di ajarkannya pancasila secara formil banyak sekali, misalnya dapatlah kita sebutkan berturut – turut :
1.      Instrukdi menteri perguruan tinggi dan ilmu pengetahuan no. 2 tahun 1962
2.      Ketetapn majelis permusyawaratan rakyat  sumatera no. XXVII/MPRS/1966 tentang agama pendidikan dan kebudayaan.
3.      Instruksi direktur jendral dan perguruan tinggi no. 1 tahun 1967 tentang pedoman penyusunan daftar perkuliahan dsb.

Akan tetapi dasar – dasar atau alasa yang lebih wajar ialah bukanlah ketentuan formil. Melainkan bahw mita semua merasa sebagai warga Negara republic Indonesia. Semua orang yang merasa dan mengaku sebagai warga Negara Indonesia sudah sewajarnya mempelajari dan mengerti tentang dasar hukum negaranya sendiri. Oleh karena dasar dan filsafat Negara kita sebagaimana tercantum di dalam UUD 1945 yang resmi berlaku sebagai sumber hukum positif itu berisis rumusan pancasila, maka kita semua sebagai warganegar Indonesia wajib mempelajari danmemahami isi pancalisa UUD RI 1945 itu. Dengan dasar ulasan ini maka kita merasa bahwa usaha mempelajari isi pancasila – UUD 1945 itu bukan karena katentuan formil dari atasan, melainkan terdorong oleh kesadaran sendiri.
Apakah tujuan kita mempelajari pancasila dan UUD 1945 itu?
Kami rasa orang mempelajari setiap ilmu pengetahuan mempunyai tujuan yang sama. Mempelajari bahasa, tulisan, ilmu hitung, ilmu ukur, hukum, pancasila dan juga agama tujuannya sama, yakni untuk mengerti tentang segala seluk beluk yang di pelajarinya. Kita memmpelajari UUD dan pancasila dengan tujuan agar kita dapat mengrti dan kemudian faham tentang segala sesuatu mengenai UUD dan pancasila.
Apaah gunanya pancasila dan UUD 1945 itu setelah kita memahami dan mempelajarinya?
Kami mersa bahwa setiap ilmu pengetahuan tidak sama gunanya. Kita belajar bahasa untuk mengrti sesuatu bahasa dunanya untuk berbicara dengan orang lain. Kita belajar berhitung gunanya untuk menghitung. Pancasila dan UUD 1945 tidak sama gunanya dengan ilmu kesehatan. Jadi kita merasa dan mengakui sebagai warga Negara Indonesia yang baik, maka jawaban kita yang tegas dan sederhana ialah : kita mempelajari pancasila – UUD RI 1945 dan setelah mengerti dan faham maka isi ajaran pancasila-UUD 1945 gunanya di amalkan, di praktekkan dalam kehidupan sehari hari agar kita menjadi warganegara yang baik.
Bagaimanakah seseorang yang dinamakan warganegara yang baik itu?
Secara singkat dapatlah kita rumuskan apa yang disebut warga Negara yang baik itu. Warga Negara yang baik adalah setiap warga negar yang menaati dan melaksanakan semua ketentuan hukum yang berlaku didalam Negara. Jadi warga Negara yang baik ialah setiap orang Indonesia yang mentaati dan melaksanakn hukum Negara, baik UUD,UU organic dan paraturan pemerintah dari yang tinggi sampai yang terendah di RK dan RT yang berlaku. Yang di maksud hukum Negara disini ialah baik hukum tertulis berupa undang – undang, maupun hukum tak tertulis yang berupa norma – norma kebenaran, kabaikan,dll. Atau warga Negara yang tahu akan hak – hak dan kewajibannya.
Yang dimaksud dengan warga Negara ialah seluruh angora atau warga Negara dari sesuatu Negara dari seorang rakyat biasa sampai kepala keluarga. Jadi yang harus menaati dan melaksanakan hukum Negara itu tidak hanya rakyat saja, malainkan semua baik rakyat biasa maupun pajbata – pejabat pemerintah sebagai penguasa.
Itulah kira – kira secara singkat tunjauan kami mengenai dasar – dasar atau ulasan, tujuan dan gunanya kita mempelajari pancasila dimana sekarang resmi berlaku dan mengikkat seluruh raktay dan warganegara Indonesia.
Jika seandainya kita mau merenungkan sejenak, mengenangsaat proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 agustus 1945 sampai kini cukup sudah 23 tahun lamanya kita hidup sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat didalam perumahan suatu Negara republic Indonesia yang berdasarkan pancasila.
Timbullah pertanyaan dalam hati kita didalam rangka mawas diri kemudian utnuk lebih menyadari persoalan pokok yang harus kita atasi bersama.
Apakah seluruh rakyat atau warganegara Indonesia sudah mengerti hakikat pancasila itu? Sudahkah isi ajaran pancasila sebagai dasar filsafat negara kita terlaksana didalam tata kehidupan masyarakat?
Kami rasa jawaban kita yang jujur ialah kita rakyat Indonesia sebagai warga Negara belum semuanya mengerti hakikat pancasila itu.  Jawaban lain juga akan mengatkan bahwa isi ajaran pancasila itu belum trlaksana dalam arti yang sebenarnya didalam tata kehidupan masyarakat kita.
Mengapa demikian lam cita – cita untuk menju masyarakat yang pancasila itu belum tercapai? Untuk mndapat jawaban hal ini dapatlah dicari beberapa kemungkinan.
1.      Mungkin di sebabkan oleh belum tegas dan jelas lengkapnya pancasila itu sendiri sebagai system filsafat atau doktrin sehingga masih memungkinkan tafsiran – tafsiran yang kabur.
2.      Mungkin seluruh masyarakat atau sebahagian masyarakat Indonesia belum mengerti atau memahami apakah sebenarnya pancasila itu.
3.      Mungkin sebahagian masyarakat Indonesia yang memang mengerti dan faham pancasila (dapat di sebut “pancasilaloog”) tetapi tidak mengamalkan nya didalam kehidupan sehari – hari.
4.      Smungkin sebagian besar masyarakat Indonesia trutama rakyat di desa – desa yang awam itu telah menjadi kebiasaan melaksankan segala sesuatu yang baik, tanpa kesadaran bahwa hal yang di lakukan itu sebenarnya melaksanakan isi ajaran pancasila.
5.      Mungkin pula ada sebagian masyarakat Indonesia yang benar – benar faham tentang pancasila, tetapi sebenarnya mereka anti ajaran pancasila itu sendiri.
6.      Mungkin juga ada sebagian masyarakat Indonesia yang memang mengrti pancasila dan sadar kan pancasila sehinggga mau meletakkan pancasila itu pada proporsi yang sebenarnya serta mengisinya untuk dapat di amalkan didalam kehidupan sehari – hari agar menjadi warga Negara yang baik. Tatapi saying mereka itu oleh sementara pihak penguasa kadang di curigai, di anggap anti pancasila, merongrong pancasila, di ragukan I’tikat baiknya dan di khawatirkan akan menggati dasar Negara ppancasila dengan dasar lain. Mereka juga disisihkan dan dicurigai oleh sebagian masyarakat yang mangaku dirinya “pembela pancasila”.

Demikian lah jika kita mencari sebab atau alas an mengnai mengapa hingga kini belum dipahami dan juga belum terlaksananya seluruh isi pancasila, memangbyak sekali kemungkinannya.
Sepanjang riwayat pancasila , silih berganti mengalami pujian dan ujian hebat. Semenjak dilangsung kannya seminar pancasila I, kegagaln siding konsituante pilihan rakyat untuk musyawarah dan menetapkan dasar Negara RI dan di keluarkannya dekrit presiden  tentang pembubaran konstituante dan berlakunya kembalu UUD 1945, terhentilah segala usaha yang wajar bagi rakyat Indonesia untuk membahas, menganalisa, mengisi dan mengemmbangkan ajran pancasila.
Adapun beberapa kesimpulan yang disepakati oleh seminar pancasila I ialah sbb
1.      Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia tidak perlu di perdebatkan lagi.
2.      Demokrasi terpimpin  sebagai alat penyelenggara pemerintah untuk merealisasi cita – cita negar proklamsi 17 agustus 1945
3.      Masuknya golongan – golongan fungsionil dalam badan – badn kenegaraan.
4.      Azaz ketuhanan yang maha esa sebgai salah satu sila dalam rangka kesatuan pancasila yang bias menjamin adalnya pemeliharaan dan perkembangan keyakinan agama.
5.      Kembalinya secara prinsipil pada UUD proklamasi 17 agustus 1945
Aspek positif dari kesimpulan seminar tesebut di atas ialah bahwa pembahasan pancasila secara ilmiah secara langsung atau tidak langsung dapat mendorong kepada pemerintahpada waktu itu untuk mengkluarkan dekrit presidn tentang kembali kepada UUD 1945 dengan prtambahan bahwa piagam Jakarta tgl 22 juni 1945 menjiwai UUD1945 dan merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan konstitusi tresebut.
Sedang aspek nagatifnya ialah pemerintah dengan alat konsepsi demokraasi terpimpin dan dengan dalih demi persatuan bangsa serta keutuhan dan keselamatan Negara secara laluasa senantiasa memimpin rakyatya dalam segala bidang kehidupan. Demikian pula pancasila sebagai dasar Negara RI mulai di kembangkan di sebar luaskan kepada seluruh rakyat Indonesia bahkan kepada dunia secara terpimpin dengnan materi dan interpretasi dariinspirasi, anlisa serta rumusan sesorng penguasa.
Meskipun dikatakan bahwa pancasila itu adalah merupakan dasar yang statis dan dinamiss karena tidak di kembangkansecara demokratis disi dan di beri interpretasi bersama antara ppara poemerintah dan seluruh lapisan rakyat maka pengembangan pancasila oleh penguasa sepihak itu mengakibatkan penyelewengan pemerintah yang otoriter di segal bidang kehidupannegara, terutama penyelwengan di bidang filiosofis Negara kita serta pelaksanaannya. Inilah salah satu factor dan sutuasi yang ,melahirka npemintahan orde lama yahg membelokkan ideology Negara pnacasila pada saat di usulkannya oleh insinyur soekarno menjad trisila, menjadi ekasila yaitu gotong royong.
Secara sederhana nutk membabhas pancasila kita gunakan tiga metode analisa atau sudut tinjauan yaitu
1.      Juridis atauh hukum
2.      Historis taua sejarah
3.      Pedagogis atau pendidikan
Perlu kami jelaskan disini mengapa kami ketengahkan tiga Mcam metode analisa untuk membahas pancasila yakni dari tiga sudut tinjauan untuk membahasnya.
1.      Juridis.
Tinjaua dari sudut juridis kuat pergunakan sebgai pkok pegangan kita agar tidak selalu terombang – ambing oleh perubahan situasi. Kita berbicara atau membhas pancasila sebgai dasar filsafat Negara kita oleh karena isi ajaran pancasila itu tercanrtum didalam UUD RI 1945 yang secara jurudis, resmo merupakan hukum positif yang kini berlaku mengikat bagi warga Negara Indonesia. Oeh karena Negara kita adaah suatu Negara hukum, maka dasar hukum inilah yang kita pegang supaya di dalam kehidupan kenegaraan kita ada kepastian hukum dan tertub hukum.
2.      Historis
Tinjauan dari sudut historis kita pergunakan sebgai slah satu metoda  pembahsan pancasila agar kita dapat mengetahui dengan jelas bagaimankah hakekat ke sejak hidupan manusia sejak zaman dulu kala, latar belakang penjajahan dunia, perjuangan kemerdekaan Indonesia , cita – cita perjuangna rakyat Indonesia riwayat penyusunan dan perummusan pancasila UUD RI1945 dan praktek pelaksanaan pancasila sepanjang sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia sejak berdirinya Negara RI hingga saat ini. Pokoknya ilaha bagaiman renttetan pancsila dan fakta yag sebenarnya yang merupakan data bersejarah yang sungguh terjaid menjelang kita merdeka watu perancang dan merumuskan pancasila UUD 1945 dan pengalaman sejarahketata negaraaan kita sesudah kita proklamasikan kemerdekaan kita.
3.      Pedagogis
Tinjauan dari aspek pedagogis kita pergunakan juga di dalam membhas pancasila terutama seklai dalam rangka pembunaan orde baru yang bertekad hendak melaksana kan pancasila UUD RI 1945 secara murni dan konsekwen. Tinjauan dari sudut pendidikan kita gunakan karena kita beranggapan bahwa orang yang mengerti atau memahamin sesuatu ilmu atau pengetahuan tidak dengan sendirinya mengamalkan apa yang di ketahui atau di pahaminya. Jadi orang yang mengerti dan bahkan paham tentang pancasilabelum tentu ia kan mengamalkan atau melaksanakan apa yang ia pahami yaitu isi ajaran pancasila